Hal ini terbukti dari tiap sinetron yang diperankan Baim selalu mendapatkan rating tinggi dan disukai penonton. Jumlah episode sinetron pun tak ayal bisa bertambah seiring dengan meningkatnya rating. Siapa pun tidak akan menahan kegemasan manakala melihat akting bocah yang kini baru berusia lima tahun itu. Sejak mulai akting tiga tahun lalu, ketika Baim masih berumur dua tahun sudah mampu memikat pemirsa sinetron Indonesia. Awalnya Baim terjun ke dunia akting karena faktor ketidaksengajaan. Sebab, saat itu Baim bersama mamanya Sakinah dan papanya Halil Fuad Alkatiri sedang mengantarkan kakak Baim, Akbar, untuk syuting promo sinetron Mobilku Mamaku.
Tak disangka, sang produser yang melihat Baim, langsung menawarkannya untuk ikut syuting. “Produserlah yang menemukan Baim. Instingnya kuat dan tahu bahwa Baim akan bisa menjadi bintang terkenal,” ujar Umam AP, orang yang menyutradarai sinetron-sinetron Baim dalam rumah produksi PT Rapi Films. Ternyata kuatnya insting sang produser akan bakat Baim terbukti benar. Dalam berakting, Baim termasuk pandai dan cepat belajar dibandingkan bocah aktor lainnya. Meski pada awalnya, untuk mengajari Baim bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Menurut Umam, Baim adalah anak yang hiperaktif. Sehingga dia memiliki kelebihan dibanding anak-anak seusianya. Dia lebih pintar dan tidak pemalu.
Awalnya dalam beberapa episode pertama dalam sinetron Cerita SMA yang diperankan Baim, semua pengambilan gambar hampir gagal. Ini adalah risiko mengajak seorang bocah ikut syuting. Kabarnya, pertama kali Baim langsung dikontrak 100 episode untuk sinetron Cerita SMA. “Saya harus bisa menyelami pikiran Baim dengan menjadi seperti anak kecil, bagaimana bercandanya Baim. Apa yang dia suka dan tidak disukai,” kisah Umam. Apalagi saat Baim baru berusia dua setengah tahun, bicaranya belum lancar. Bagaimana mungkin anak seusia itu diminta membaca, memahami skenario dan arahan sutradara. Walhasil pada awal-awal syuting semua orang di sekeliling Baim, mulai sang sutradara sendiri, hingga papa dan mamanya harus bekerja keras untuk membujuk Baim untuk mau berakting di depan kamera.
Ketika sedang tidak mood, tidak jarang Baim ngambek dan tidak mau syuting. Kendati begitu, Umam dan orang tua Baim tidak kekurangan akal untuk membujuk bocah kecil itu. Dengan diiming-imingi akan diberikan cokelat atau hadiah mainan, mood Baim langsung membaik dan siap syuting. “Kita berusaha membuat lokasi syuting menjadi seperti tempat main bagi Baim. Dia (Baim) sendiri memang menganggap tempat syuting sebagai tempat bermain,” papar Umam. Cara Umam untuk mengarahkan Baim berakting biasanya dengan memberikan contoh terlebih dahulu, baru kemudian Baim menirukannya. Jelas tanpa skenario dan script karena Baim memang belum bisa membaca. Benar saja, setelah terlibat satu produksi sinetron, kemudian yang kedua, bakat Baim sebagai aktor mulai cemerlang.
Aktingnya dengan mimik wajah yang polos dan tidak mengada-ada membuat penonton televisi gemas dan ingin selalu menontonnya. Penggemar Baim pun muncul dari beragam kalangan mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua. “Baim memiliki daya jual tinggi. Apa saja sinetron yang diperankannya memiliki rating tinggi dan disukai penonton. Dibandingkan aktor anak-anak lain seusianya, Baim termasuk yang paling sukses,” ungkap Umam. Sebagai sutradara, Umam mengaku pernah bekerja sama dengan beberapa aktor anak-anak untuk bermain di sebuah sinetron. Dari pengalamannya, Baim adalah anak yang paling cepat mengerti apa yang diinginkan sutradara.
Sehingga syuting cukup berjalan lancar, namun dengan catatan, jika mood Baim sedang bagus. Mempertimbangkan usia Baim yang masih balita sehingga sang sutradara harus pintar mengatur waktu agar tidak terlalu membebaninya. Jadwal syuting maksimal dibuat sampai pukul 9 malam. Toh, kalau memang terpaksa kejar tayang, dibatasi hingga pukul 10 malam. Itu pun Baim harus tidur terlebih dahulu pada pukul 9 malam. Setelah terbangun, syuting dilanjutkan kembali. Jika mood Baim sedang bagus, Umam akan mengambil scene Baim sebanyak-banyaknya di siang hingga malam hari. Baru kemudian aktor dan aktris lain menyusul setelah Baim selesai. “Yang jelas Baim cepat sekali mengikuti saya. Saya arahkan satu kali, dia langsung bisa menirukannya dan akting di depan kamera. Saya merasa lebih enjoy syuting dengan anak-anak, ya dengan Baim,” paparnya.
Umam mengisahkan, Baim cepat sekali berakting sesuai keinginannya. Untuk akting sedih, senang, takut, atau akting lainnya Baim cepat sekali bisa mendapatkan penjiwaan di depan kamera. Meski demikian, bukan Baim namanya, jika tidak keras kepala dan memprotes apabila ada adegan yang salah dan terpaksa harus diulang. Jika hal ini terjadi, bukannya sutradara yang marah-marah ke Baim sebagai artis layaknya artis dewasa apabila salah adegan. Justru sebaliknya Baim-lah yang akan memprotes sutradara. “Aim nggak dijelasin maunya apa. Bukan salah Aim,” ujar Umam menirukan ungkapan Baim ketika protes. Hingga saat ini tercatat sudah ada tujuh judul sinetron yang sudah diperankan Baim. Kesemuanya bisa dikatakan sukses dan mendulang rating tinggi.
Tak heran, jika Baim memiliki banyak penggemar dan sinetronnya selalu kejar tayang. Judul sinetron yang sudah diperankan Baim di antaranya, Doo Bee Doo, Cerita SMA, Tarzan Cilik, Baim Anak Sholeh, Buku Harian Baim, Koboi Cabe Rawit, dan Arti Sahabat. Selain itu Baim juga sempat membintangi sebuah film berjudul Bersama Ceria, serta beberapa bintang iklan, seperti Curcuma Plus, Enfagrow En-Plus, Nutrilion Royal 3, Vita Jelly Drink, Gery Pasta, XL, dan Daihatsu Xenia. Sebagai seorang bocah, Baim sudah dibilang sebagai anak kaya dengan penghasilan cukup tinggi. Standar penghasilan bagi aktor anak biasanya di bawah Rp2 juta per episodenya.
Jika satu sinetron mencapai 100 episode, maka minimal penghasilan seorang aktor anak-anak bisa mencapai Rp200 juta. Namun, angka itu bagi anak-anak yang pemula dan bukan untuk sinetron Baim yang memiliki daya jual tinggi. Meskipun Umam tidak bersedia mengungkapkan berapa bayaran yang diperoleh Baim per episodenya, namun menurut dia kompensasi yang diterima Baim kini sudah beberapa kali lipat dibandingkan aktor anak-anak lainnya.
“Jika dulu Baim bersama orang tuanya tinggal di Jakarta di rumah kontrakan kini sudah mampu membeli rumah, dua mobil, dan hidupnya sudah berkecukupan,” paparnya.
Demikian beberapa informasi dari Fakta Isi Dunia pada kesmpatan kali ini tentang Kisah Baim Cilik Menjadi Artis Terkenal, semga bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi buat semua...